Ambisi Musik Para Muda

Sabtu, September 02, 2017



LAMPU-LAMPU hias telah disebar. Ruangan hijau yang gelap gulita saat malam berubah. Pepohonan menjadi bercahaya dari instalasi lampu dan laser. Cahaya temaram merah berpadu dengan warna cokelat kulit pohon. Seolah pohonan itu mampu menghasilkan listrik untuk mencahayai diri dan membawa terang sekitarnya.
Sabtu (26/8) malam, Ecopark Taman Impian Jaya Ancol Jakarta berhias untuk konser Sound Of 3 (Tri) Electrical Forest. Konser ini menghadirkan kolaborasi para musisi muda papan atas Indonesia dan genre musik yang berbeda. Semua bintang tamu berkolaborasi dengan musikus yang memiliki jenis musik berbeda. Kebanyakan dari bintang tamu berkolaborasi dengan musikus yang memainkan genre musik EDM. Misalnya, Starts and Rabbit berkolaborasi Bottle Smoker, Teza Mahendra dengan Dipha Barus, dan Kotak dengan Dimas Angger.

Acara itu dibuka penampilan dari Paberik Bamboe, grup musik asal Bandung itu menghibur para penonton dengan alunan musik tradisional dan modern. Paberik Bamboe mengusung etnik eksperimental dengan memadukan instrumen bambu dan musik Barat dalam ragam gaya Nusantara. Mereka memadukan jenis musik elektronik dengan bunyian alat musik tradisional seperti angklung takol, gambang, suling, dan kendang. Malam itu, Paberik Bamboe menampilkan sentuhan warna berbeda pada setiap karyanya seperti Monyet, Ayam, dan Kumbang Blonde.

Selain Paberik Bamboe, juga ada grup musik folk Manjakani yang terdiri dari sepasang kekasih Taufan dan Nabilla. Mereka berdua mampu menghibur ribuan penonton dengan suara merdu yang dipadu dengan petikan gitar akustik. Mereka menghanyutkan suasana dengan lagu-lagu seperti Asmaraweda, dan Asam Manis.

“Terima kasih untuk Tri, kami dari Pontianak bisa tampil di Jakarta,” ucap Taufan sebelum mengakhiri sesi Manjakani dengan lagu Asam Manis. Sebelumnya, dalam jumpa pers sehari sebelumnya, Tantri Kotak mengaku kolaborasi band-nya dengan Angger Dimas merupakan kedua kalinya. “Ini kolaborasi dengan Angger Dimas untuk kedua kalinya. Musik rock dan musik elektro digabung itu keren habis, “ ucap Tantri Kotak.

Dua grup musik itu termasuk empat terbaik dari pemenang audisi Road to Sound of Tri yang diselenggarakan di 13 kota di Indonesia. Helatan ini memang ditujukan untuk memberi wadah bagi para muda untuk mewujudkan ambisi musik mereka. Para milenial merupakan 80% penggguna aktif operator Tri dari 59,2 juta. Untuk itulah, Tri memberikan inspirasi pada mereka untuk mengejar ambisi dan mengejar ide.

“Kita melihat mereka bukan hanya sebagai pengguna, tapi mereka adalah masa depan kita. Kita tidak melihat mereka hanya sebagai konsumen. Kita melihat mereka (sebagai) teman,” terang Head of Brand Communication Hutchison PT 3 Indonesia Fahroni Arifin. “Yang paling penting, anak-anak muda ini butuh inspirasi, motivasi. Makanya dari tahun lalu kita selalu fokus untuk mengembangkan potensi mereka, mendorong mereka untuk mengejar ambisi,” pungkasnya.

Dalam helatan ini pula, para musisi lokal Indonesia berkesempatan untuk unjuk karya sekaligus membuktikan bahwa musisi Indonesia juga tak kalah kualitas dengan musisi dari luar negeri. Kemampuan dan kualitas itulah yang harus menjadi inspirasi dan ambisi dari para millenial untuk berkarya dan beride. Sebab seperti yang diungkap Angger Dimas sebelum pentas, bahwa lokal itu keren. (Zuq/M-4)

You Might Also Like

0 comments